Rengga Permana's Zone

Sunday, July 24

Bad Saturday

Sabtu, 23 Juli 2005. Sebel banget kalo inget kejadian-kejadian di hari itu. Begini ceritanya (nada Ih Sereeemmm...) :

Bangun pagi, Sholat subuh, nonton berita sambil nunggu teman-teman lainnya bangun. Seperti biasa, jadwal hari Sabtu pagi adalah Futsal di MONAS. Entah kenapa setelah melakukan pemanasan (senam-senam dan lari keliling tugu MONAS) perasaan jadi kurang enak. Kepala agak pusing. Tetapi aku tetap bermain seperti biasanya tanpa ada pikiran kalo akan ada kejadian yang di luar dugaan. Akhirnya kesialan itu pun dimulai. Mainku jelek banget (emang dari sononya ya hehehe..) Pokoknya gak seperti biasanya lah. Passing salah terus, gak ada kesempatan shooting, lari ke sana kemari tidak tau tujuan, dll. Setelah itu aku istirahat sebentar. Mengeluarkan dompet dari dalam tas buat beli minum. Setelah itu dompet aku balikin lagi ke dalam tas. Dan akhrinya main lagi.

Setelah permainan berakhir, tiba waktunya untuk pulang. Tetapi di tempat paskir pas mau ambil uang buat bayar, ternyata "Jis, dompetku kok gak ono yo..." sambil cari-cari dompet di dalam tas. "Wah, seng bener Reng. Golekono disek". "Bener Pak, gak ono. Opo ceblok yo". "Yo wes, ayo mbalek. Digoleki disek". Akhirnya aku diantar teman-temanku ke lapangan futsal. Setelah dicari tapi tetap saja gak ketemu. Sampai tanya penjual minuman pun doi nggak tau. "Waduh... ilang temenan jis. Piye ngene iki ?". "Wes... ikhlasno ae lah Pak, iki ujian kanggo awakmu sakdurunge metu teko Jakarta hehehe...", kata Ajis.

Setelah itu aku dan teman-teman makan, ngutang ke Ajis dulu buat bayar makan. Dan akhirnya pergi ke Pos Polisi Sabang. Di sana pelayannya agak kurang mengenakkan.

Polisi : "Ada apa Mas ?"
Aku : "Anu pak, mau minta surat keterangan kehilanga. Dompet saya hilang"
Polisi : "Rumahnya mana mas ? Dompetnya hilang di mana ?"
Aku : "Saya di Kuningan pak. tapi dompetnya ilang di MONAS"
Polisi : "Wah... lapornya ke Pos Polisi MONAS aja mas. Kejauhan kalau ke sini"
Aku : "Oww.. gitu ya. OK deh Pak. Makasih"

Akhirnya aku diantar juga ke Pos Polisi MONAS. Setelah sampai di situ.

Polisi : "Gimana mas ? Ada yang bsia saya bantu ?"
Aku : "Dompets aya hilang pak. Mau minta surat kehilangan"
Polisi : "Namanya siapa mas ?"

bla bla bla....
Setelah sesi wawancara selesai. AKhirnyaPak Polisi menyerahkan surat kehilangan itu.

Polisi : "Ini mas, tanda tangan di sini"
Aku : "Sudah pak. Terima kasih" (sambil mengeluarkan senyuman maut biar gak usah bayar hehehe...)

Akhirnya aku pullang ke rumah dan istirahat.
Tapi tidak diduga, ternyata kesialan itu tidak berakhir di situ. Setelah makan malam di ES TELER 77 Mall Ambasador (gak penting deh.. :D) aku pulang ke rumah dan nonton TV sambil baca komik. Tiba-tiba :

Aku : "Dasut, opo iki rek. Bo*o*g ku kok panas" (sambil lihat ke bagian tubuh yang merasa panas)
Dedy : "Oh.. ono seng kutah ta Soda Apine ?"
Aku : "Kepet.... Panas Ded. Kon iku nggowo barang bahaya nang njero omah"
Dedy : "Sori sori reng. Wes ndang diguyang banyu"

Akhirnya setelah disiram air, tidak terasa panas lagi. Dan itu adalah pengalaman pertama terkena percikan, setetes, segelimang, (apa ya istilahnya) SODA API.

Oh no.... kenapa sial banget ya ahri ini :(
Semoga tidak ada kesialan lagi di lain hari. Dompet sudah diikhlaskan. Semoga dapat berguna bagi yang menemukannya. Dan Semoga Allah mengganti yang lebih baik dari sesuatu yang telah diambil-Nya. Amiin..

0 Comments:

Post a Comment

<< Home